Monday, August 23, 2010

MAD ABOUT WOODS

TEKS: PETIR GARDA BHWANA

Permintaan kayu sebagai bahan konstruksi selalu meningkat dari tahun ke tahun, padahal kemampuan penyediaan volume kayu semakin menipis. Kayu kualitas baik (kelas kuat I/II) umumnya memiliki usia tebang sampai puluhan tahun (30 tahun lebih). Usia tebang yang lama, apalagi dengan areal penanaman yang semakin menyempit, menimbulkan masalah tersendiri bagi penyediaan kayu. Tidak Efisiennya penggunaan kayu solid, yang ketersediaannya makin lama makin berkurang, dan pemanfaatan limbah kayu maupun limbah plastik terasa kian mengganggu.

Penggunaan plastik juga telah berkembang sedemikian rupa, meliputi seluruh sektor kehidupan mulai dari pengemasan berbagai jenis produk, peralatan rumah tangga, mebel hingga bahan bangunan dan otomotif.

Dalam penggunaannya, barang-barang plastik akan menghasilkan limbah plastik yang tidak dapat terdekomposisi oleh mikro-organisme pengurai di alam (non bio-degradable). Limbah plastik telah menimbulkan masalah lingkungan, yaitu penumpukan dalam jumlah besar di alam.

Maka dari itu perlu kiranya diupayakan suatu teknologi yang tepat sehingga limbah di atas dapat dimanfaatkan kembali. Hasil pemanfaatan haruslah tetap memenuhi standar dan spesifikasi teknis yang disyaratkan. Teknologi WPC sangat tepat dipilih sebagai solusi bagi permasalahan di atas.

WPC merupakan singkatan dari Wood Polymer Composit, yaitu suatu produk komposit ramah lingkungan yang merupakan penggabungan antara serbuk kayu sebagai pengisi/ filler dengan plastik/ resin termoplastik sebagai matriks. Penelitian terhadap WPC sudah berkembang di negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, dan sekarang Indonesia pun sudah menjadi produsen akan bahan WPC ini.

Penggunaan WPC saat ini tidak hanya berkembang untuk produk indoor seperti lantai dan dinding rumah bagian dalam, perabot rumah tangga dan lain-lainnya, tetapi juga berkembang untuk digunakan pada area outdoor seperti dek kapal, lambung kapal, dan atap rumah.

Bahan baku WPC sudah terbukti tahan akan kondisi cuaca ekstrim, tidak menyebarkan api, bisa didaur ulang dan, yang paling utama, amat sangat ramah terhadap lingkungan, mulai dari zat materi yang dikandungnya sampai ke proses produksinya.

PT. GREEN RESOURCES MATERIAL

PT. GRM (Green Resources Material) adalah manufaktur bahan baku ramah lingkungan terdepan di Indonesia saat ini, letaknya berada di pulau Batam, merekalah yang memproduksi bahan baku WPC dan telah mengekspornya ke beberapa negara yang sangat ketat dalam masalah pencemaran lingkungan seperti Singapura, Jepang dan Eropa. Ini menandakan kalau material WPC itu memang Eco-Friendly dan dapat diterima oleh Badan Pengawas Lingkungan negara-negara tersebut.

No comments:

Post a Comment